Selasa, 09 Desember 2008

Membidik Komunitas Blogger

Oleh : Husni Kamil Manik
Komunitas blogger di negeri jiran pantas berbangga, sebabnya diantara anggota komunitas blogger ada yang berhasil memenangkan pemilihan pada negara bagian asal domisili mereka pada Pemilu Malaysia 2008.
Mereka yang menang tersebut adalah Tony Pua Kiam Wee, yang bertarung memperebutkan kursi Parlemen di Petaling Jaya Utara, Selangor, berhasil memperoleh suara sebanyak 37.851 dari total suara yang masuk sebanyak 76.618. Perolehan suara Tony tersebut dua kali lipat dari perolehan Datin Paduka Chew Mei Fun yang dicalonkan partai yang berkuasa, Barisan Nasional.
Sementara di daerah pemilihan Rembau, Negeri Sembilan, Jeff Oii Chuan Aun berhasil meraup 30.493 suara, menggungguli Dr. Thor Teong Ghee dari Barisan Nasional yang mendapatkan suara sebanyak 14.247.
Pada mulanya Toni dan Jeff Oii dilecehkan oleh para pesaing politiknya, pasalnya adalah sebagai anggota komunitas blogger mereka menjadikan media internet sebagai alat komunikasi mereka dengan masyarakat. Para pesaing politik mereka masih beranggapan bahwa masyarakat pemilih di Negara Bagian Selangor dan Negeri Sembilan masih awam dalam memanfaatkan media internet.
Namun faktanya berkata lain, penggunaan media internet yang mereka lakukan efektif membantu pencitraan. Sama efektif dengan keberhasilan Barack “Husien” Obama menggunakan media internet dalam memenangkan pemilihan presiden di Amerika Serikat.
Siapa sebenarnya anggota komunitas blogger? Siapapun yang berminat menjadi anggota komunitas blogger dapat dengan mudah masuk komunitas tersebut, dengan syarat peminat memiliki blog pribadi yang dijadikan alamat dalam melakukan korespondensi. Blog berasal dari penggabungan kata web log yang berarti situs web yang mudah digunakan untuk tujuan penyampaian pemikiran, berinteraksi dengan orang lain, dan publikasi.
Blog memiliki beberapa fasilitas : pertama, medium penyampaian teks dengan muatan pemikiran, pendapat, informasi dan peraturan. Kedua, memungkinkan untuk melakukan dialog timbal balik dengan pengakses. Ketiga, menyediakan menu yang dapat memuat foto dan rekaman visual screming. Keempat, dapat menerima kiriman teks dan gambar melalui telepon selular
Dengan keragaman fasilitas yang terdapat pada blog, media ini dapat dijadikan alat sosialisasi yang lebih dinamis dari pada penggunaan website. Sebab informasi yang berkembang memungkin tidak hanya satu atau dua arah tapi bisa banyak arah. Dan tema-tema yang mungkin diwacanakan pun dapat lebih beragam dengan kemasan yang beragam pula.
Termasuk tema-tema kepemiluan yang telah disiapkan KPU yaitu kelembagaan penyelenggara pemilu, system pemilu, hak dan kewajiban pemilih, program dan tahapan pemilu, mekanisme hukum dalam pemilu, dan kegiatan pendukung lain dalam pelaksanan pemilu.
Memang pengguna blog (blogger) di Indonesia jumlahnya masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan blogger Malaysia apalagi Amerika Serikat. Tapi dari beberapa perkiraan para pengasuh komunitas blogger, jumlah blogger di Indonesia sudah mencapai jutaan orang. Angka ini masuk akal jika merujuk pada angka pengguna internet yang menurut ICT Watch telah mencapai 28-30 juta pengguna.
KPU dalam peraturan No.23 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD telah menetapkan sebelas kelompok sasaran pelaksanaan sosialisasi yaitu masyarakat umum, pemilih pemula, perempuan, pemuka pendapat, petani dan kelompok pekerja lainnya, wartawan, TNI/polri, partai politik, pengawas/pemantau pemilu, LSM dan pemilih dengan kebutuhan khusus.
Komunitas blogger dapat dimasukan dalam kelompok sasaran yang kesebelas yaitu pemilih dengan kebutuhan khusus. Secara legalitas komunitas blogger dapat menjadi kelompok sasaran sosialisasi.
Lebih lebih penting dari hal tersebut, komunitas blogger adalah kelompok sasaran strategis bagi KPU, karena mereka punya kemampuan spesifik dari kelompok sasaran lain. Mereka biasa membangun opini “baik atau buruk” dengan menggunakan media internet, dan bisa pula membangun atau merusak aplikasi teknologi informasi yang digunakan pihak lain di luar komunitas mereka.
Jika para politisi baik di Amerika, Malaysia atau bahkan di Indonesia telah menggunakan aplikasi blog dan mereka efektif merebut simpatik masyarakat, maka KPU sebagai penyelenggara dapat pula menggunakan aplikasi blog untuk menyampaikan informasi dan berinteraksi dengan masyarakat.
Apalagi dengan pertimbangan keragaman fasilitas blog, jumlah anggota komunitas blogger dan kemampuan mereka dalam pemanfaatan teknologi informasi, maka komunitas blogger merupakan mitra penting bagi suksesnya pelaksanaan pemilu 2009.
(Terbit dalam bentuk wawancara di Harian Postmetro, dan dalam bentuk tulisan di Harian Singgalang)

Tidak ada komentar: